Selasa, 04 Maret 2014
Memiliki Motvasi
          
          Seseorang yang memperoleh hidayah mempunyai kemauan yang kuat dan motivasi yang tinggi,karena yang dicari adalah surga yang luasnya meliputi langit dan bumi. Jika orang yang mencari dunia memerlukan semangat dan motivasi,tentu yang mencari akhirat lebih lagi.
           Perjalanan menuju surga bagaikan perjalanan orang yang menempuh padang pasir,jalannya tidak berujung,perkampungan entah dimana,perbekalan tinggal sedikit. Sekiranya orang yang menempuhnya berjalan lamban dan keinginannya lemah,pengetahuan tentang arah dan jalan rendah dan penghalang perjalanan banyak dan berat,maka disanalah bencana dan kebinasaan,kecuali orang yang dirahmati Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan tangan-Nya membawanya ke kampung keselamatan.
          Berkata Ibnu Qayyim,"Lemahnya motivasi dan kemauan disebabkan lemahnya hati. Hati yang baik adalah hati yang berkemauan tinggi,memiliki motivasi dan kecintaan yang kuat. Karena kemauan dan kecintaan berbanding lurus dengan hal yang dicintai dan beruntung dengan hati yang kosong dari penyakit yang menghalanginya dari kemauan. Sebaliknya, lemahnya kemauan dan rendahnya motivasi disebabkan karena kurangnya rasa atau adanya penyakit dan melemahkan penghidupan hati. Lemahnya keinginan tanda lemahnya hati, sebagaimana tingginya kemauan dan kuatnya motivasi pertanda hati tersebut sempurna dan membuat kehidupan lebih baik dan lebih bahagia.
          Dalam berkemauan seseorang harus memiliki dua kekuatan, Kekuatan Ilmu dan Kekuatan Amal.
          Berkata Ibnu Qayyim,"Kesempurnaan manusia terdiri dari dua pokok landasan,Yaitu mengetahui kebenaran dari kebathilan (yaitu kekuatan ilmu) dan mengutamakan kebenaran dari yang bathil (kekuatan amal). Kedudukan manusia di sisi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala baik di dunia maupun di akhirat sesuai kedudukan mereka dalam dua landasan ini. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala memuji para Nabi dan Rosul karena mereka memiliki dua landasan ini."
         Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

 Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.(QS. As-Sajadah:24)
        Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan bahwa dengan sabar dan keyakinan terhadap ayat-ayart Alloh Subhanahu Wa Ta'ala,baru akan diperoleh kepemimpin dalam agama. Mereka itulah yang dikecualikan oleh Alloh dalam kategori orang-orang yang merugi.
       Sebagaimana yang dikatakan oleh penyair:
Siangmu- wahai yang tertipu- hanya sia-sia 
dan kelalaian...

malammu dipenuhi dengan tidur dan
 suara dengkuran...

Bersusah hanya mendatangkan penyesalan... 

Hidup di dunia seperti binatang piaraan...

Bahagia dengan fana dan suka dengan khayalan...

tertipu dengan kenikmatan bak mimpi
di atas dipan...
(Tahdzib Madaarijius Salikin 2/945) 




Untukmu yang Berjiwa Hanif